Tujuan wisata utama yang harus dikunjungi selama di Flores selain bertandang ke Pulau Komodo yaitu berkunjung ke Kampung Kebiasaan Waerebo, di Manggarai, Pulau Flores. Desa Waerebo adalah sebuah kampung kebiasaan yang pernah memperoleh penghargaan dari Unesco karena tempat tinggal tradisional Mbaru Niang, di Waerebo sangat melindungi kelestarian kebiasaan budayanya.
Orang-orang di sini masihlah menjaga kebiasaan dan budaya lama dengan cara turun temurun. Sehari-hari tamu yang datang dari mancanegara makin banyak. Dari buku tamu yang kami saksikan di sana, satu diantaranya pengunjung paling banyak datang dari Belanda. Jumlah kunjungan wisatawan di th. 2015 ini sekitar 4. 000 orang beberapa dari wisatawan asing.
Untuk berkunjung ke Desa Waerebo, berikut beberapa tips buat wisatawan yang belum pernah pergi ke sana. Saya dimuka Desember 2015 ini melakukan trekking selama 5 jam dengan adanya banyak waktu istirahat setiap seperempat jam jalan dengan adanya banyak berhenti.
Akses kendaraan
Dari Kota Labuan Bajo dapat naik mobil travel ke Kota Ruteng sekitar Rp 100. 000. Dari Ruteng dapat naik ojek ke Desa Denge, desa paling akhir sebelumnya jalan kaki ke Waerebo sekitar Rp 150. 000. Ada pula mobil oto kayu dari Ruteng ke Desa Denge biaya Rp 30. 000 pergi satu barangkali dari Ruteng jam 09. 00 di terminal oto kayu Ruteng.
Waktu tempuh
Dari Labuan Bajo sampai ke Denge (dengan menyewa mobil) pada 6-8 jam. Desa Denge adalah desa paling akhir sebelumnya Waerebo. Dari Ruteng ke Denge sekitar 3 jam. Dari Denge ke Waerebo harusnya jalan kaki di jalan setapak. Kurun waktu normal perjalanan dari Denge ke Waerebo dapat ditempuh kurun waktu lebih kurang 4-5 jam.
Bila Kamu miliki waktu 36 jam barulah dapat ke Waerebo. Dengan cara keseluruhan bila misalnya kamu start dari Labuan Bajo, diperlukan waktu lebih kurang 10 jam untuk dapat sampai di Desa Waerebo. Artinya apa? Bila kamu katakanlah pergi jam 06. 00 Wita dari Labuan Bajo. Bermakna sampai Waerebo jam 16. 00 Wita sampai Waerebo. Tidur satu malam dirumah kebiasaan. Esok harinya jam 09. 00 Wita kembali jalan ke Desa Denge datang jam 13. 00 Wita. Kembali pada Ruteng datang jam 16. 00 Wita. Mengingat waktu tempuh yang berjam-jam, maka sebaiknya mencadangkan waktu lebih untuk bertandang ke Waerebo agar perjalanan lebih enjoy.
Penginapan
Mencari penginapan di Desa Denge jika datang terlalu malam. Tempat tinggal home stay di Desa Denge dirumah Pak Blasius Monta. Bila kamu menyewa kamar di Denge sekaligus dapat menyimpan beberapa barang bawaan yang tidaklah terlalu penting saat trekking dari Denge menuju Waerebo agar lebih enteng beban di punggung.
Di Kampung Waerebo sendiri kita dapat bermalam dengan biaya Rp 325. 000 per orang per malam termasuk makan 3 kali. Sedang tidak bermalam untuk makan siang dan ticket masuk dipakai Rp 200. 000 per orang. Untuk yang menginap akan tidur beberapa ramai, bermalam dirumah kebiasaan Mboru Niang yang disiapkan khusus untuk wisatawan. Di belakang tempat tinggal ini dapat telah ada toiletdan kamar mandi yang lumayan bersih. Pastikan perjalanan Anda lebih aman dan nyaman dengan tour guide jakarta.
Jalur trekking
Perlu stamina fisik untuk melakukan trekking melalui bukit dan rimba. Trek menuju Waerebo mungkin untuk yang telah punya kebiasaan mendaki gunung tidaklah terlalu berat dan mengagetkan. Saya yang pernah melakukan mendaki Gunung Ijen rasa-rasanya jalur trekingnya lebih berat Gunung Ijen. Tetapi karena jalur trekking lebih panjang melalui bukit dan rimba selama 9 km., terasa membosankan.menjengkelkan. Perlu membawa bekal air, biskuit, permen, tisu basah dan kering selama trekking. Janganlah musim hujan ke sini karena jalan setapak sangat licin.
Upacara Waelu
Setiap tamu yang bertandang ke Waerebo harus melalui Upacara Waelu. Setelah wisatawan jalan sejauh 8 km., kita akan memperoleh pos paling akhir pos III berbentuk tempat tinggal panggung kayu yang ada kentongan. Porter yang mengantar kita akan membunyikan kentongan. Itu bermakna kode pemberitahuan ada tamu datang di Kampung Waerebo. Kepala kebiasaan dirumah Mbaru Niang bersiap-siap menyongsong tamu yang baru datang dengan perkataan selamat datang. Sebelumnya upacara kebiasaan ini semua wisatawan dilarang mengambil photo di Kampung Kebiasaan Waerebo. Jika tidak mematuhi di kuatirkan ada rintangan dan masalah, minimum hasil photo rusak.
Biaya
Biaya inap semalam dirumah kebiasaan Mbaru Niang Rp 325. 000. Ojek dari Kota Ruteng-Desa Denge Rp 150. 000 (Rp 300. 000 pp). Porter yang mengantar dan mengangkut bawaan kita selama trekking Rp 200. 000. Jadi keseluruhan biaya minimum dari Ruteng ke Waerebo untuk satu orang dan satu malam sebesar Rp 825. 000. (Catatan : porter dapat membawa barang untuk dua orang)
Orang-orang di sini masihlah menjaga kebiasaan dan budaya lama dengan cara turun temurun. Sehari-hari tamu yang datang dari mancanegara makin banyak. Dari buku tamu yang kami saksikan di sana, satu diantaranya pengunjung paling banyak datang dari Belanda. Jumlah kunjungan wisatawan di th. 2015 ini sekitar 4. 000 orang beberapa dari wisatawan asing.
Untuk berkunjung ke Desa Waerebo, berikut beberapa tips buat wisatawan yang belum pernah pergi ke sana. Saya dimuka Desember 2015 ini melakukan trekking selama 5 jam dengan adanya banyak waktu istirahat setiap seperempat jam jalan dengan adanya banyak berhenti.
Akses kendaraan
Dari Kota Labuan Bajo dapat naik mobil travel ke Kota Ruteng sekitar Rp 100. 000. Dari Ruteng dapat naik ojek ke Desa Denge, desa paling akhir sebelumnya jalan kaki ke Waerebo sekitar Rp 150. 000. Ada pula mobil oto kayu dari Ruteng ke Desa Denge biaya Rp 30. 000 pergi satu barangkali dari Ruteng jam 09. 00 di terminal oto kayu Ruteng.
Waktu tempuh
Dari Labuan Bajo sampai ke Denge (dengan menyewa mobil) pada 6-8 jam. Desa Denge adalah desa paling akhir sebelumnya Waerebo. Dari Ruteng ke Denge sekitar 3 jam. Dari Denge ke Waerebo harusnya jalan kaki di jalan setapak. Kurun waktu normal perjalanan dari Denge ke Waerebo dapat ditempuh kurun waktu lebih kurang 4-5 jam.
Bila Kamu miliki waktu 36 jam barulah dapat ke Waerebo. Dengan cara keseluruhan bila misalnya kamu start dari Labuan Bajo, diperlukan waktu lebih kurang 10 jam untuk dapat sampai di Desa Waerebo. Artinya apa? Bila kamu katakanlah pergi jam 06. 00 Wita dari Labuan Bajo. Bermakna sampai Waerebo jam 16. 00 Wita sampai Waerebo. Tidur satu malam dirumah kebiasaan. Esok harinya jam 09. 00 Wita kembali jalan ke Desa Denge datang jam 13. 00 Wita. Kembali pada Ruteng datang jam 16. 00 Wita. Mengingat waktu tempuh yang berjam-jam, maka sebaiknya mencadangkan waktu lebih untuk bertandang ke Waerebo agar perjalanan lebih enjoy.
Penginapan
Mencari penginapan di Desa Denge jika datang terlalu malam. Tempat tinggal home stay di Desa Denge dirumah Pak Blasius Monta. Bila kamu menyewa kamar di Denge sekaligus dapat menyimpan beberapa barang bawaan yang tidaklah terlalu penting saat trekking dari Denge menuju Waerebo agar lebih enteng beban di punggung.
Di Kampung Waerebo sendiri kita dapat bermalam dengan biaya Rp 325. 000 per orang per malam termasuk makan 3 kali. Sedang tidak bermalam untuk makan siang dan ticket masuk dipakai Rp 200. 000 per orang. Untuk yang menginap akan tidur beberapa ramai, bermalam dirumah kebiasaan Mboru Niang yang disiapkan khusus untuk wisatawan. Di belakang tempat tinggal ini dapat telah ada toiletdan kamar mandi yang lumayan bersih. Pastikan perjalanan Anda lebih aman dan nyaman dengan tour guide jakarta.
Jalur trekking
Perlu stamina fisik untuk melakukan trekking melalui bukit dan rimba. Trek menuju Waerebo mungkin untuk yang telah punya kebiasaan mendaki gunung tidaklah terlalu berat dan mengagetkan. Saya yang pernah melakukan mendaki Gunung Ijen rasa-rasanya jalur trekingnya lebih berat Gunung Ijen. Tetapi karena jalur trekking lebih panjang melalui bukit dan rimba selama 9 km., terasa membosankan.menjengkelkan. Perlu membawa bekal air, biskuit, permen, tisu basah dan kering selama trekking. Janganlah musim hujan ke sini karena jalan setapak sangat licin.
Upacara Waelu
Setiap tamu yang bertandang ke Waerebo harus melalui Upacara Waelu. Setelah wisatawan jalan sejauh 8 km., kita akan memperoleh pos paling akhir pos III berbentuk tempat tinggal panggung kayu yang ada kentongan. Porter yang mengantar kita akan membunyikan kentongan. Itu bermakna kode pemberitahuan ada tamu datang di Kampung Waerebo. Kepala kebiasaan dirumah Mbaru Niang bersiap-siap menyongsong tamu yang baru datang dengan perkataan selamat datang. Sebelumnya upacara kebiasaan ini semua wisatawan dilarang mengambil photo di Kampung Kebiasaan Waerebo. Jika tidak mematuhi di kuatirkan ada rintangan dan masalah, minimum hasil photo rusak.
Biaya
Biaya inap semalam dirumah kebiasaan Mbaru Niang Rp 325. 000. Ojek dari Kota Ruteng-Desa Denge Rp 150. 000 (Rp 300. 000 pp). Porter yang mengantar dan mengangkut bawaan kita selama trekking Rp 200. 000. Jadi keseluruhan biaya minimum dari Ruteng ke Waerebo untuk satu orang dan satu malam sebesar Rp 825. 000. (Catatan : porter dapat membawa barang untuk dua orang)